I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Struktur
berkaitan dengan morfologi dan anatomi. Nama morfologi dipakai diberbagia macam
cabang ilmu. Secara harfiah, morfologi berarti pengethaun tentang bentuk (morpos). Jadi, morfologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang bentuk organisme pada hewan maupun tumbuhan, serta
mencakup bagian-bagiannya.
Morfologi tumbuhan berguna untuk
mengidentifikasi tumbuhan secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang
sangat besar dapat dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat
untuk setiap kelompok yang terbentuk, ilmu yang mempelajari klasifikasi serta
pemberian nama tumbuhan adalah taksonomi tumbuhan.
Tumbuhan
yang ada dimuka bumi ini banyak sekali jenisnya. Setiap jenis tumbuhan itu
memiliki struktur yang berbeda-beda. Begitu juga dengan organ tumbuhan, seperti
akar, batang dan daun yang memiliki struktur yang berbeda-beda.
1.2. Tujuan
Tujuan
dari praktikum kali ini adalah agar praktikan mampu mengetahui bagian-bagian
daun dengan membedakan jenis-jenis tepi daun, ujung daun, pangkal daun, tulang
daun, dan permukaan daun.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Morfologi Daun
Daun merupakan modifikasi dari batang,
bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan
fotosintesis lebih banyak berlangsung di daun. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia
harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya
matahari menjadi energi kimia.
Daun
sempurna tersusun dari tiga bagian: pelepah, tangkai (petiolus), dan helai
(lamina) daun. Pelepah daun mendudukkan daun pada batang. Tangkai daun
menghubungkan pelepah atau batang dengan helai daun. Helai daun merupakan
bagian terpenting dari kebanyakan daun karena di sinilah fungsi utama daun
sebagai organ fotosintetik paling dominan bekerja.
Bentuk
helai daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau
tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk
daun.Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi
elips dan memanjang.Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun
juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun
kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik.Daun tumbuhan sukulen atau
xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
Warna
hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun.Klorofil adalah
senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang
energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen
lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan
antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun
tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah
(dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).
Pada
daun terdapat bagian-bagian diantaranya ujung daun, tulang daun, helain daun,
tepi daun, tulak rusuk daun, tangkai daun, pelepah daun, ketiak daun, dan
penumpu atau stipula. Secara umum fungsi daun sebagai berikut :
1.      Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
2.      Sebagai tempat pengeluaran air
melalui transpirasi dan gutasi.
3.      Menyerap CO2 dari udara.
4.      Respirasi.
Bagian
dalam struktur daun dapat dibagi menjadi:
A.      Jaringan
Epidermis
Jaringan
epidermias atau disebut juga sebagai jaringan pelindung merupakan lapisan
terluar daun, terdiri dari epidermis atas dan bawah, berfungsi untuk mencegah
penguapan yang terlalu besar. Epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula.
Terdapat stomata/mulut daun yang berguna sebagai tempat berlangsungnya
pertukaran gas dari dan keluar tubuh tumbuhan.
Jaringan
epidermis daun terdiri dari epidermis atas (adaxial epidermis) dan epidermis
bawah (abaxial epidermis). Pada umumnya jaringan ini terdiri dari selapis sel,
namun ada juga beberapa daun yang memiliki beberapa lapis sel (epidermis
ganda). Biasanya jumlah jaringan epidermis lapisan atas lebih banyak dari pada
lapisan epidermis bagian bawah. Pada dinding sel jaringan epidermis mengalami
penebalan tidak merata. Yang umumnya menghadap keluar berdinding sel lebih
tebal.
Modifikasi
pada jaringan epidermis daun adalah stomata. Stomata adalah mulut daun pada
daun. Stomata ini memiliki fungsi sebagai jalur masuk keluarnya O2
dan CO2, selain itu stomata juga berfungsi sebagai jalur penguapan. 
Pada
daun ada beberapa jenis daun berdasarkan jenis stomatanya, yaitu:
·        
Daun amfiistomatik: jika stomata berada
pada kedua permukaan daun yaitu diatas dan bawah permukaan daun.
·        
Daun hipostomatik: jika stomata berada
hanya di salah satu permukaan daun saja (biasanya dibawah).
·        
Daun epistomatik: jika stomata hanya
berada di permukaan atas daun (biasanya ada pada jenis daunt terapung).
B.       Jaringan
Dasar (mesofil)
Jaringan
mesofil adalah jaringan dasar yang terletak antara epidermis atas dan epidermis
bawah. Jaringan mesofil ini terdiri dari lapisan sel palisade (jaringan pagar)
dan spons (jaringan bunga karang). Pada daun tumbuhan suku rumput-rumputan,
jaringan mesofil tidak berdeferensiasi menjadi jaringan  tiang dan jaringan bunga karang, tetapi
tersusun atas sel parenkim yang struktur dan ukurannya seragam.
·        
Jaringan tiang (palisade) merupakan
jaringan yang sel-sel penyusunnya berbentuk silindris. Posisinya tegak pada
permukaan dan mengandung banyak kloroplas. Kepatan jaringan tiang tergantung
pada intensitas cahaya. Jaringan tiang yang menerima cahaya secara langsung
biasanya kerapatannya lebih padat. Jaringan tiang lebih efisien dalam
fotosintensis dibandingkan jaringan bunga karang karena permukaan bebas antar
selnya lebih besar.
·        
Jaringan bunga karang (spons) merupakan
jaringan yang sel-sel penyusunya tidak teratur. Memiliki dinding yang tipis dan
lepas. Kandungan kloroplasnya lebih sedikit dibandingkan jaringan tiang. Ruang
antar selnya besar agar memudahkan terjadinya pertukaran gas karena ruang anatr
sel berhubungan dengan stomata.
C.       Jaringan
Pengankut
Jaringan
pengankut merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang
daun dan urat-urat daun. Fungsi tulang daun sangat penting karena mengankut air
serta zat dari tanah dan menyebarkan hasil fotosintesis ke bagian tubuh yang
lain sehingga struktur jaringan pengankut ini harus mencapai semua sel mesofil
yang terlibat dalam fotosintesis.
Fotosintat
dari sel mesofil masuk kedalam floem tulang daun yang berukuran kecil. Xylem
selalu berada disebelah atas floem karena tulang daun merupakan kelanjutan dari
tangkai daun yang berasal dari batang.
D.      Jaringan
penguat
Jaringan
penguat pada bagian daun dapat berupa kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim
biasanya terdapat dekat tulang daun yang besar tepat berada dibawah epidermis,
dan pada tepi daun tumbuhan dikotil.
E.       Jaringan
sekretoris
Jaringan
ini berupa kelenjar yang dapat ditemui pada daun-daun lebar dengan struktur
berupa massa sel-sel parenkim padat dan terdapat diujung-ujung berkas pembuluh.
Berdasarkan
jumlah air yang dibutuhkan, daun terbagi menjadi tiga:
a.        
Daun hidrofit
Daun
ini memiliki daun-daun yang tipis, jaringan mesofil berkurang, hanya beberapa
lapis sel dan bahkan tidak ada, stomatanya sedikit atau tidak ada, dan jaringan
palisade dan sponsa tidak dapat dibedakan.
b.       
Daun xerofit
Pada
daun ini air dalam organ-organ tumbuhan dalam keadaan dibawah minimum,
epidermisnya berdingding tebal oleh vakuola, mesofilnya terdiri dari beberapa
laipsan palisade, sering pula lapisan epidermisnya mengayu, berkas pembuluh
lebih berkembang, stomata pada daun ini dilindungi dengan cirri  daunnya menggulung.
c.        
Daun halofit
Pada
tipe daun ini sel-selnya mempunyai nilai osmosis yang tinggi, daunnya merupakan
daging daun (tebal), daging daun merupakan tempat cadangan air, sel-sel daun
berukuran besar dengan dinding yang tipis, dan daun yang tebal dapat mengatasi
kadar NaCl yang tinggi.
Pengelempokan
daun berdasarkan strukturnya terhadap cahaya matahari atau oenyinaran, yaitu:
1.       
Daun cahaya (sun leaves)
Pada
daun ini relative tebal, banyak memiliki trikomata (rambut), luas helai daunnya
relative sempit, jaringan palisadenya lebih berkembang dan jenis bunga karang
(spons) lebih banyak.
2.       
Daun dibawah bayangan (shades leaves)
Daun
diabawah bayangan ini daunnya relative tipis, volume jaringan mesofil (palisade
dan spons) berkurang, sel-sel palisadenya pendek-pendek dan jaringan sponsnya
kurang berkembang, dan luas helai daun lebih besar.
Bagian
luar struktur daun dapat dibagi menjadi:
A.      Helaian
daun ( lamina ).
B.       Tangkai
daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal
tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun,
misalnya rumput.
C.       Pelepah
daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta
membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas.
Daun
yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun
pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun
disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan
daun jambu.
Pada
lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada
empat macam, yaitu:
·        
Menyirip,
misalnya pada daun mangga,
·        
Menjari,
misalnya pada daun pepaya,
·        
Melengkung,
misalnya pada daun jagung,
·        
Sejajar,
misalnya pada daun jagung,
Tumbuhan
dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan
menjari.Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun
sejajar atau melengkung.
Berdasarkan
jenisnya,, daun dibedakan menjadi daun tunggal (folium simplex) dan daun mejemuk (folium compositum). 
a.       Daun tunggal (folium simplex)
Disebut daun tunggal karena pada
tangkainya hanya terdapat satu helai daun saja yang pada umumnya kuncup daun
yang berada diketiak tangkai daun. Cirri khas dari daun tunggal ini adalah
terbentuknya tidak bersamaan dengan gugurnya daun diawali dari daun yang tua,
kemudian diikuti dengan daun yang muda.
b.      Daun majemuk (folium compositum)
Dari berbagai aspek, daun mejemuk berbeda
dengan daun tunggal. Aspek tersebut dapat terlihat pada tata letak kuncup
batang, jumlah helaian perdaun, helain daun percabang daun, dan gugurnya daun. 
Beberapa contoh perbedaan helain
daun tunggal dan daun majemuk:
|  
(a) |  
(b) | 
Gambar.
2.1.1. (a) Helaian daun tunggal, (b) Helain daun majemuk.
Perbedaan antara daun tunggal dan
daun majemuk:
| 
No | 
Daun Tunggal | 
Daun Majemuk | 
| 
1. | 
Kuncup
  terletak diketiak daun  (petiolus) | 
Kuncup
  terletak diketiak tangkai induk (petiolus comunis) | 
| 
2. | 
Memiliki
  satu helain daun | 
Memiliki
  satu atau lebih helaian anak daun (folium) | 
| 
3. | 
Tangkai
  daun tidak bersendi dan tidak bercabang | 
Tangkai
  induk bersendi atau memiliki ruas cabang (rachis) | 
| 
4. | 
Hanya
  ada satu pertumbuhan helain daun | 
Pertumbuhan
  anak daun banyak dan serempak dalam percabangan | 
| 
5. | 
Gugur
  satu persatu | 
Gugur
  serempak dalam satu sistem percabangan | 
Tabel.
2.1.1. Perbedaan
daun tunggal dan daun majemuk.
Daun pada tanaman bermacam-macam
bentuknya, ujung daunnya, pangkal daunnya, tulang daun, tepi daun, dan permukaan
daun.
Pada tanaman bentuk daun ada yang
berbentuk:
·        
Bulat
·        
Perisai
·        
Lonjong
·        
Memanjang
·        
Bangun
lanset 
Pangkal daun pada tanaman ada yang
bertoreh dan ada yang tidak bertoreh. Tipe pangkal daun yang tidak bertoreh:
·        
Bangun
bulat telur
·        
Bangun
segitiga
·        
Bangun
delta
·        
Bangun
belah ketupat
Dan pada pangkal daun yang bertoreh
antara lain:
·        
Bangun jantung
·        
Bangun ginjal
·        
Bangun anak panah
·        
Bangun tombak
·        
Daun bertelinga
Pada
tipe ujung daun ada yang memiliki tipe ujung daun:
·        
Meruncing
·        
Runcing
·        
Segitiga
terbalik
·        
Tumpul
·        
Bundar
·        
Terpotong
Tulang daun pada tanaman memiliki
tipe:
·        
Menyirip
·        
Menjari
·        
Melengkung
·        
Sejajar
Tepi
daun pada tanaman ada yang bertipe:
·        
Bergerigi
·        
Bergerigi
rangkap
·        
Berombak
·        
Beringgit
·        
Berlekuk
·        
Bercangap
·        
Berbagi
Dan
permukaan pada daun ada yang memiliki permukaan:
·        
Licin
·        
Berbulu
halus
·        
Tidak
berbulu
·        
Berkeriput
·        
Berbulu
kecil
·        
Dipenuhi
bulu.
III. METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum
Botani dan Sistematika Tanaman dilaksanakan pada hari Senin, 20 Oktober 2014
pukul 11:00 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Bioteknologi, Fakultas
Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3.2. Alat dan Bahan
| 
Alat: 
1.       
  Kertas HVS 
2.       
  Pulpen 
3.       
  Pensil 
4.       
  Penghapus  | 
Bahan: 
1.         
  Daun sirih 
2.         
  Daun mangga 
3.         
  Daun nangka 
4.         
  Daun padi 
5.         
  Daun belimbing wuluh 
6.         
  Daun petai cina 
7.         
  Daun papaya 
8.         
  Daun semanggi | 
3.3. Cara Kerja
1.       
Siapakan alat tulis
2.       
Siapkan bahan macam-macam daun yang akan
digunakan.
3.       
Gambar macam-macam daun yang sudah
disiapakan.
4.       
Beri keterangan pada setiap gambar daun.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2. Pembahasan
Dari
hasil praktikum yang sudah dilakukan, praktikan dapat mengetahui berbagai macam
bentuk daun, ujung daun, pangkal daun, tulang daun, tepi daun, dan permukaan
daun. Pada praktikum kali ini, praktikan membawa bermacam-macam daun,
diantaranya adalah daun mangga, daun sirih, daun nangka, daun belimbing wuluh,
daun padi, daun petai cina, daun pepaya dan daun semanggi.
Daun
mangga merupakan daun tunggal. Daun tunggal adalah daun yang hanya memiliki stu
helai daun pada tangkainya. Daun mangga memiliki bentuk daun yang lonjong.
Selain lonjong banyak juga bentuk daun mangga tergantung dengan varietas mangga
itu sendiri. Ujung daun dan pangkal daun mangga berbentuk runcing. Tulang daun
pada daun mangga bertipe menyirip. Bentuk tepi daun mangga yaitu rata tidak
bergelombang atau bergerigi. Dan permukaan yang dimiliki daun mangga adalah
licin.
Daun
sirih merupakan jenis daun yang banyak memiliki manfaat untuk kesehatan. Dun
sirih ini memiliki bentuk daun yang berbentuk seperti jantung (hati). Karena
bentuk daunnya yang seperti jantung (hati), ujung daun sirih ini meruncing.
Bentuk pangkal daun sirih ini berengkuk menjorok kedalam. Tulang daun sirih ini
bertipe melengkung. Tepi daun yang dimiliki oleh daun sirih ini adalah tepi
daun yang rata. Dan permukaan dari daun sirih pun berkerut.
Daun
nangka merupakan daun yang termasuk kedalam daun tunggal. Daun sirih memiliki
bentuk daun yang bervariasi, ada yang berbentuk lonjong, ada juga yang rada
membulat. Tulang daun yang dimiliki daun nangka ini berbentuk menyirip. Tepi
daun nangka ini rata sama seperti daun mangga dan sirih. Jika pada bentuk daun
yang lonjong ujung daunnya lancip. Bentuk pangkal daun nangka ini runcing. Permukaan
daun sirih bagian atasnya licin sedangkan bagian bawahnya kasar.
Daun
belimbing wuluh memiliki bentuk daun yang lonjong tapi ada juga yang berbentuk
bulat telur. Ujung daunnya runcing. Tepi daunnya rata. Permukaan daun belimbing
wuluh ini berbulu halus. Tulang daunnya menyirip. Pangkal daunnya membulat.
Daun
padi memiliki bentuk yang memanjang. Pada ujung daunnya berduri. Pangkal daun
dari daun padi ini tumpul. Tulang daun nya sejajar. Tepi daun padi sama seperti
daun yang lainnya yaitu rata. Pada permukaan daun padi berbulu halus.
Daun
petai cina merupakan daun yang termasuk majemuk karena terdapat lebih dari satu
helai pada tangkainya. Daun petai cina ini banyak memiliki manfaat bisa
menyembuhkan bermacam-macam penyakit. Ujung daun dan pangkal daun petai cina
ini berbentuk tumpul. Memiliki bentuk daun yang bulat. Tulang daun petai cina
berbentuk melengkung dengan tepi daun yang bertepi rata. Permukaan pada daun
petai cina ini licin. 
Daun
papaya memiliki bentuk yang bangun bulat karena jika ujung-ujung dari tepi
daunnya digabungkan akan berbentuk hampir bulat. Ujung daun nya meruncing.
Pangkal daun papaya ini berbentuk seperti jantung (hati) dan tulang daunnya
menjari. Pada tepi daun dari daun papaya ini bercangap menjari. Permukaan yang
dimiliki oleh daun papaya ini adalah licin.
Daun
semanggi memiliki bentuk daun yang bulat, dan ujung daun yang berbentuk
terbelah. Tulang daun yang dimiliki daun semanggi ini melengkung. Pangkal
daunnya seperti berlekuk. Tepi daun semanggi ini bertepi rata dan permukaan
pada dauun semanggi ini berbulu.  
V. PENUTUP
5.1. Simpulan
Simpulan
dari praktikum yang sudah dilakukan praktikan adalah praktikan dapat mengetahui
bagian-bagian daun dengan membedakan jenis-jenis tepi daun, ujung daun, pangkal
daun, tulang daun dan permukaan daun. Bukan hanya bagian-bagian daun kami juuga
mengetahui apa itu daun tunggal dan daun majemuk.
Daun
tunggal adalah yang pada
tangkainya hanya terdapat satu helai daun saja yang pada umumnya kuncup daun
yang berada diketiak tangkai daun. Sedangkan daun majemuk dengan daun tunggal.
Aspek tersebut dapat terlihat pada tata letak kuncup batang, jumlah helaian
perdaun, helain daun percabang daun, dan gugurnya daun.
5.2.
Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya agar bisa dilakukan lebih
efektif dan efisien dalam pelaksaan praktikum dan lebih kondusif.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Deden. 2008. BIOLOGI untuk Pertanian dan Kesehatan untuk
Kelas X SMK. Bandung : Grafindo Media Pratama.
Mulyani,
Sri. dkk. 2006. Anatomi Tumbuhan.
Yogyakarta : KANISIUS.
Mutiara, Tia. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Nail, A. Campbell. 2003. BIOLOGI. Jakarta : Erlangga.
Saktiyono. 2004. IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 2 untuk Kelas VIII. Jakarta :
Erlangga.
Saputri, Yuldi. Cimi. 2013. http://galeridaun.blogspot.com/2013/09/galeri-daun-semua-tentang-daun.html.
(diakses pada hari Sabtu tanggal 1 November 2014 pukul 15:50  WIB)
LAMPIRAN
|  
Daun nangka |  
Daun
  mangga | 
|  
Daun
  padi |  
Daun
  semanggi | 
|  
Daun
  papaya |  
Daun
  petai cina | 
|  
Daun
  belimbing wuluh |  
Daun
  sirih | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar